Kebudayaan dalam Kampung Naga

Dalam postingan kali ini, Saya akan membahas tentang kebudayaan yang ada di dalam Kampung Naga. Ya Kampung Naga. Namun, tak seperti yang terlintas dalam pikiran kalian ketika mendengar nama Kampung Naga. Ternyata berbeda namanya, tak ada satu pun hal yang berbau naga didalam kampung ini. Yang membuat kampung ini unik dan berbeda adalah kepatuhan warga didalamnya dalam menjaga tradisi mereka. Salut sangat deh buat mereka.Yang saya ingat dulu saat mengunjungi desa ini yaitu, sebelum memasuki Kampung Naga kita harus menuruni sekitar 360 anak tangga. Setelah turun "beberapa" anak tangga tersebut, maka sampailah kita pada keindahan dan kesuburan Kampung Naga. Terdapat tanaman pertanian padi, jagung, sayur-sayuran dan apotik hidup, kemudian dibatasi oleh sungai dan diapit oleh bukit-bukit yang lumayan terjal.

Rumah dari para penduduk ini adalah salah satu dari keunikan Kampung Naga. Semua atapnya terbuat dari ijuk dan menghadap ke arah kiblat. Jumlah rumah di Kampung Naga pun selalu dipertahankan, yaitu tidak boleh kurang dan lebih dari 118 bangunan. Dari 118 bangunan tersebut, sebanyak 108 bangunan adalah rumah penduduk, sisanya adalah bangunan masjid, ruang pertemuan dan rumah agung ( rumah besar ) yang tidak boleh ditempati oleh siapapun.

Tidak boleh berkata sembarangan, mematahkan ranting-ranting pohon, atau menganggu hewan-hewan yang ada disekitar adalah kearifan lokal yang harus dipatuhi oleh para pengunjung. Seperti dikatakan Pak Atang, "Di seberang sungai adalah hutan larangan, siapapun tidak boleh mengambil ranting pohon apalagi menebang pohon, bisa dikenai sangsi adat,". Logikanya adalah jika pohon-pohon tersebut ditebang tentunya sangat berbahaya, kemungkinan longsor dan banjir karena tekstur tanah yang miring, juga bisa terjadi putusnya rantai kehidupan di wilayah tersebut. Dari sisi lain kampung ini, yang berfungsi sebagai pembatas wilayah adalah adanya dua air terjun kecil dari atas bukit, yang berfungsi sebagai pengairan pada musim kemarau, dan mencegah erosi secara langsung dari bukit-bukit yang berada diatasnya. Cerita lain dari keajaiban air terjun tersebut adalah, kita tidak diperbolehkan mandi di air terjun tersebut ketika menjelang waktu maghrib, pasti akan kesurupan, boleh percaya atau tidak.

Kalian yang penasaran, dapat berkunjung langsung ke Kampung Naga. Akses nya sangat mudah, karena berada di tepi jalan utama antara Garut dan Tasyikmalaya. Pastinya selain berkunjung, juga harus menghormati dan menjaga tradisi mereka karena Kampung Naga adalah salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia ini.

check this out before you leave ..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS